Senin, 01 Oktober 2012

Diskusi Herpetofauna Oleh: Michael Harvey


DISKUSI ILMIAH HERPETOFAUNA Oleh Michael Harvey (Assisten Professor Natural Sciences Department Broward Community College Florida, USA) bersama Biopalas.




Diskusi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 di Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara padapukul 10.00-11.00 WIB. Kegiatan  ini dibuka langsung oleh sekretaris Dept. Biologi USU bapak Drs. Kiki Nurjahja M.sc  dan diikuti oleh  Biopalas dan ALB Biopalas abangda Chairunas Aputra dan kakanda Desy Hikmatulah (selaku panitia pelaksana) abangda Mistar Kamsi perwakilan dari YEL (Yayasan Ekosistem Lestari).

Kegiatan Diskusi Ilmiah mengenai Herpetofauna ini di laksanakan dengan harapan dapat membuka wawasan baru bagi para peserta tentang keanekaragaman serta penyebaran Reptil khususnya Tropidodipsasperi janensis.
Dari hasil pemaparan beliau yang kami dapatkan ialah bahwa di Amerika Selatan secarakhusus Harvey melakukan penelitian sistematika ular endemik yang memiliki genus dipsas. Ular jenis dipsas kini terhitung langka meskipun beberapa karakter baru (yang identik) berhasil ditemukan.Walaupun banyak model deskripsi modern, berbagai variasi baru ini masih susah dicatat. Ia menyampaikan, "kesulitan ini karena tidak ada petunjuk yang dapat diandalkan, spesimen yang tidak teridentifikasi serta filogenetik yang belum jelas".
Terhadap beberapa karakter baru tersebut, dua hal yang menjadi acuan dalam sistematikanya adalah jeroan perut (viscera) dan pelindung dagu (chinshield).Filogenetik dipsas selama ini, 13 karakter yang sudah ada menurutnya didasarkan pada osteologi, musculature  dan morfologi kelenjar sefalik.Teknik karakterisasi baru ini telah berhasil menambah beberapa spesie sdalam filogenetik dipsas seperti D. bucephala yang berhasil dibedakan dari D. indica.  Selain itu, ia juga berhasil melakukan rediscovery dan penetapan status Tropidodipsas perijanensis. Single Specimen Tropidodipsas perijanensis menurutnya ditemukan di sebuah museum yang ada di Venezuela.Endemiknya di daerah Serrania de Perija, sebuah kawasan diantara Venezuela dan Colombia juga sedang dalam bahaya.Berdasarkan analisis filogenetik perijanensis, ia berhasil menemukan genus baru yakni plesiodipsas.
            Harapan kedepan adalah kita selaku mahasiswa Biologi khususnya bagi anggota Biopalas dapat lebih peduli lagi terhadap satwa andemik khusunya Reptil yang kita miliki di daerah kita sendiri, dengan membuat suatu studi tentang keanekaragaman  suatu Reptil di daerah Sumatera Utara.

Oleh: Trisi Sanjaya
Foto oleh: Chairunas A Putra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar