Kamis, 17 Maret 2011

Peringatan HLBS yang ke -40


Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pada tanggal 2 Februari setiap tahunnya. Tanggal ini memperingati hari ditandatanganinya Konvensi Lahan Basah, yang disebut Konvensi Ramsar, pada 2 Februari 1971 di Kota Ramsar, kota yang terletak di pantai Laut Kaspia di Iran. Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 1997. Setiap tahun, lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok masyarakat pada seluruh lapisan komunitas mengambil peran dalam aksi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai dan manfaat lahan basah secara umum.



Dalam kegiatan ini, BIOPALAS sebagai mapala yang bercirikan studi lingkungan hidup ,ikut turut berpartisipasi yakni dengan melakukan penanaman Mangrove dan belajar pembibitan Mangrove yang di laksanakan pada Hari jum’at, 04 Maret 2011 di sekitar lokasi PMIC ( Percut Mangrove Information Center) yang bertempat di desa Tj. Rejo kecamatan Percut Sei Tuan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh BPH (Badan Pengurus Harian ) BIOPALAS, seluruh Relawan BIOPALAS dan beberapa perwakilan dari HIMABIO ( Himpunan Mahasiswa Biologi) USU.



Kegiatan ini di adakan untuk memperingati Hari Lahan Basah Sedunia (HLBS). Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya hutan mangrove bagi kelestarian lingkungan hidup, memberikan pelatihan singkat mengenai keterampilan pembibitan mangrove serta menghijaukan kembali hutan mangrove yang gundul.



Kami menanam sekitar 500 bibit Mangrove berjenis Rhizopora sp dan Avicinea sp. Dengan Motto One Man Three Tree. Penanaman dilakukan di dua daerah berbeda. Yang pertama, di kawasan garis pantai yang lansung menyatu dengan tepi laut lepas, dengan Lumpur setinggi pinggang, penanaman ini juga menggunakan konsep penanaman ramah lingkungan yakni hanya menggunakan Azir, yakni sejenis kayu dengan panjang ¾ meter yang berfunsi membantu menahan bibit dari hempasan dan pasang surut air laut danAkar Nafas dari pohon beringin ( Ficus benjamina) sebagai pengikat antara bibit dengan Azir. Sementara yang kedua,penyisipan bibit di antara daratan dan tepi laut lepas.



Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam yang memberikan banyak keuntungan bagi manusia, berjasa untuk produktivitasnya yang tinggi serta kemampuannya memelihara alam.. Mangrove mampu memproduksi nutrien yang dapat menyuburkan perairan laut, dapat membantu perputaran oksigen, nitrogen dan sulfur, dan yang terpenting adalah mangrove dapat menjaga garis pantai serta melindungi daerah pantai dari gelombang tsunami karena akarnya yang kuat.



Sebelum menjadi relawan BIOPALAS, tak pernah terpikirkan oleh ku sebelumnya akan melakukan penanaman dan berlumpur ria, melakukan hal kecil namun bermakna untuk kelestarian lingkungan kita. Sebagai generasi muda, harapan bangsa , kita harus mulai memikirkan nasib anak cucu kita di masa mendatang. Inilah saatnya kita menata masa depan kelestarian lingkungan kita. Jangan tunggu sampai lingkungan kita rusak total. Apalagi sebagai mahasiswa Biologi sekaligus anggota BIOPALAS, marilah kita sama – sama turut berperan aktif dalam upaya menghijaukan kembali hutan mangrove demi keseimbangan ekosistem laut yang kini mulai tidak stabil dan menjaga kelestarian lingkungan kita. Salah satunya dengan melakukan reboisasi kawasan hutan mangrove yang kian hari kian luasya.





Salam Hijau Biru !!!

Nurhayati
Relawan Biopalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar