Sabtu, 24 Juli 2010

SURVEI HERPETOFAUNA DI SITANDIANG



Faktanya, hewan melata (herphes) di Sumatera belumlah terungkap secara saintis. Hingga sekarang ini pun penambahan jenis-jenis herpetofauna (sebutan untuk amfibi dan reftil) masih saja bertambah seiring maraknya penelitian keanekaragaman. Di sudut-sudut Pulau Sumatera sendiri masih diketahui banyak lokasi yang yang perlu diobservasi. Tersebutlah desa Sitandiang, Kecamatan Sipirok, Tapsel. Daerah yang berbatasan dengan hutan Batang Toru ini dianggap memiiliki jumlah jenis herpetofauna yang cukup tinggi. Dilaporkan pula sejenis katak air (Limnonectes sp) di sini belum dideskripsikan. Jenis katak tersebut disinyalir katak endemik Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

“Sumatera memang hebat, selain jumlah jenis herpetofauna tinggi, pulau ini saya kenall sebagai pulau Rhacophorus (katak ponon)”, ujar Bapak Mistar, pengamat hewan herpetofauna khususnya di Sumatera. Bapak Mistar dan salah satu anggota Biologi Pecinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup (Biopalas) FMIPA USU menyempatkan berekspedisi singkat di Desa Sitandiang.

Penghujung tahun 2008, satu survei singkat dilakukan untuk menyempurnakan holotipe yang masih kurang untuk penamaan jenis katak air Limnonectes. Sedikitnya dibutuhkan 6 spesimen untuk penamaan hewan ini. memang, bagi Bapak Mistar sendiri Limnonectes yang dia temukan dua tahun yang lalu di Desa Sitandiang awalnya adalah jenis yang sudah biasa dia temukan. Tetapi setelah analisis DNA yang dikakukan di ITB, ternyata ada perbedaan DNA dengan katak lain yang dianggap sejenis. Sehingga diperlukan penamaan baru walaupun penamaannya nantinya akan ada setelah beberapa tahun kemudian.

Dalam survei singkat ini Biopalas sebagai salah satu mahasiswa pecinta alam di Sumatera Utara diajak Bapak Mistar untuk ikut serta ambil bagian. Junaedi Siregar Kadiv Fauna Biopalas Waktu itu berkesempatan untuk ambil andil studi herpetofauna. Hutan Batang Toru sendiri adalah habitat orangutan Sumatera (Pongo abelii) selain kaya herpetofauna. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat berharga semacam up-grading herpetofauna bagi mahasiswa biologi FMIPA USU khususnya untuk Biopalas sendiri.

Ditemukan 24 jenis hewan melata yang datanya sebagai berikut :
1 Rana calconota
2 Polypedates leucomystax
3 Fejervarya limnocharis
4 Rana erithrea
5 Microhyla haemonsi
6 Rana hosii
7 Megophrys nasuta
8 Rana kampeni
9 Lymnonectes blyti
10 Lymnonectes kuhlii
11 Lymnonectes sp Spesies yang belum bernama ilmiah
12 Bufo melanostictus
13 Bufo asper
14 Rana nicobariensis
15 Huia sumatrana
16 Gonocephalus grandis
17 Bronchoela cristatella
18 Draco melanopogon
19 Draco sumatranus
20 Aphaniotis sp
21 Mabuya multifasciata
22 Haemadactylus sp_1
23 Haemadactylus sp_2
24 Ptychozoon sp

Di kemudian hari Biopalas terus menjalin kerjasama dengan para ahli berbagai bidang dalam penelitian-penelitian. Diharapkan dengan mengikutsertakan lembaga seperti Biopalas maka transfer ilmu dapat berjalan yang tentunya sangat bermanfaat bagi semangat-semangat muda peneliti di kalangan mahasiswa.


Oleh Kadiv Fauna Biopalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar